Ngopi RSI Aisyiyah Malang Bedah Penyakit Kanker

MALANG – RSI Asiyiyah Kota Malang (RSIA) hadir kembali dengan NgoPi (Ngobrol Pintar) secara live instagram pada (3/2). RSI Aisyiyah Malang dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia mengundang Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi Medik RSI Aisyiyah Malang, dr. Budi Darmawan M., Sp.PD KHOM dengan moderator dr. Erlan Anugrah Pratama.

Mengenal lebih dalam tentang kanker, Dokter Budi menjelaskan bahwa kanker dipahami secara umum sebagai pertumbuhan sel yang tidak normal. Setiap detiknya ada sel yang hidup dan ada yang mati, tetapi maksud dari tidak normal adalah pertumbuhan dari sel terjadi berlebihan dan juga pengrusakan yang kurang sehingga kelebihan sel dalam tubuh.

Selain itu Dokter Budi juga meluruskan pemahaman yang seringkali keliru di masyarakat tentang tumor dan kanker. Secara sederhana diartikan setiap benjolan disebut tumor dan terbagi menjadi tumor jinak dan ganas. Disebut kanker apabila tumor sudah menjadi ganas.

Gejala kanker muncul tergantung jenis penyakit yang ada. Dokter Budi menyebutkan yang paling sering dialami oleh penderita kanker adalah penurunan berat badan sebanyak 10 persen dalam 3 – 6 bulan terakhir tanpa penyebab yang jelas. Kanker juga memiliki faktor resiko seperti satu contoh yang disebutkan Dokter Budi yaitu kanker paru yang disebutkan karena rokok dan masih banyak faktor resiko lainnya.

Dalam sesi live Instagram juga ada beberapa pertanyaan dari peserta yang muncul yaitu apakah kanker bisa diturunkan. Dokter Budi menjawab bahwa generasi pertama atau kedua akan lebih besar resiko terkena kanker. Kanker bisa menurun tetapi perlu dipahami bahwa kanker tidak menular.

Langkah yang bisa diambil tidak jauh berbeda dengan penyakit lainnya. Dokter Budi menyebutkan pada prinsipnya mencegah secara dini lebih baik. Ketika kanker bisa lebih awal dideteksi sehingga kanker tidak tumbuh lebih parah akan memberikan tingkat kesembuhan yang lebih baik. Selain itu orang terdekat juga harus selalu mendukung pasien karena banyak anggapan pasien kanker tidak mudah untuk sembuh.

Sambung Dokter Budi, menyebutkan beberapa jenis kanker berdasarkan jenis kelamin pasien. Rata-rata dari pengalamannya kebanyakan pasien laki-laki menderita kanker prostat dan paru-paru. Sedangkan pasien perempuan biasanya mengidap kanker ovarium, payudara, dan serviks.

Selain itu untuk penderita kanker, Dokter Budi menyebutkan tidak ada pantangan khusus terkait makanan. Hal yang perlu diperhatikan adalah makanan dan minuman adalah yang sehat dan tidak menyebabkan efek samping selama proses penyembuhan.

“Secara umum kesembuhan kanker tergantung stadiumnya, apakah 1, 2, atau 3 untuk penyembuhan. Sedangkan stadium 4 pengobatannya bukan untuk penyembuhan tetapi memperbaiki kualitas hidup meskipun penyakit jalan terus” ujar Dokter Budi.

Pungkas Dokter Budi, nomor satu dari semua obat adalah ikhlas dan pasrah. Dari pengalamannya selama menangani pasien kanker, Dokter Budi bisa menyimpulkan bahwa pasien yang sudah ikhlas dengan keadaannya memiliki peluang tinggi untuk cepat sembuh karena selalu patuh dengan anjuran yang diberikan. Berbeda dengan pasien denial (menolak) dengan keadaan maka pengobatan harus ditunda karena takutnya tidak sesuai prosedur dan membahayakan. (Ria-Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

3 × two =