MALANG– NgoPi (Ngobrol Pintar) RSI Aisyiyah Kota Malang (RSIA) diadakan kembali pada (18/8) melalui akun Instagram @rsiaisyiyahmalang. Ngopi hari ini membahas seputar menyusui yang menjadi proses penting dalam tumbuh kembang anak dengan mengundang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, DR. dr. Prita Muliarni, Sp.OG (K) MH.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan untuk spesies manusia. ASI itu unik, sebut Dokter Prita, bisa berbeda untuk bayi prematur dan bayi cukup bulan. ASI juga membantu memberikan antibodi pada bayi dari serangan luar. Selain itu juga membantu Ibu untuk langsing kembali setelah melahirkan dengan ASI on demand serta menghindari kanker payudara dan ovarium pada si ibu.
Dokter Prita mengatakan pemberian ASI kepada bayi biasanya 2 sampai 3 tahun dan memiliki banyak manfaat. Pertama untuk membantu menghemat ekonomi keluarga karena tidak perlu membeli susu. Kedua membantu menjaga lingkungan karena bungkus susu atau kaleng. Ketiga yaitu membantu ketahanan negara. Dokter Prita menyebut si Ibu sebagai pahlawan.
Lanjut Dokter Prita, kenapa harus 2 tahun? Alasan secara kedokteran itu sebagai masa pemulihan si Ibu dan masa pemberian nutrisi pada bayi. Selain itu juga sebagai bentuk bonding (merekatkan) antara ibu dan bayi karena madrasah pertama untuk anaknya.
Dokter Prita membedakan antara menyusui dan memberi susu. Menyusui adalah proses skin to skin (menyentuh) antara ibu dan bayi. Sedangkan untuk memberi ASI bisa melalui pumping atau perah. Kelebihan dari menyusui skin to skin bisa memberikan kedekatan secara psikologis dan memberikan peluang bagi ibu untuk mengenal anaknya lebih dalam.
Tips atau kiat-kiat dari Dokter Prita agar bisa memberikan ASI pada bayi selama 2 tahun adalah dengan 3 poin. Poin pertama adalah adanya niat dan dukungan keluarga. Poin berikutnya yaitu visi misi agar anak tidak menjadi generasi lemah. Poin terakhir adalah setelah 6 bulan selingi bayi dengan makanan pendamping (MP) ASI.
Selain itu Dokter Prita memberikan himbauan kepada para ibu yang baru saja melahirkan. Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu yaitu obat-obatan seperti pereda nyeri, obat hipertensi, obat epilepsy, dan KB (pil kombinasi dan suntik KB). Hal tersebut bisa mempengaruhi keluarnya ASI. Selain itu juga kepada ibu-ibu yang masih bingung dengan masalah seputar menyusi bisa langsung ke konselor menyusui yang ada di Poli Anak RSIA.
“Mari sama-sama kita menciptakan generasi yang lebih baik, generasi cerdas, baik, dan kuat yaitu dengan menyusui langsung.” tutup Dokter Prita. (humas)
Leave a Reply