“DARI ASRAMA SEDERHANA MENJADI  

RUMAH SAKIT TERNAMA DAN PARIPURNA”

Sejarah dan Kiprah RSI Aisyiyah Malang

 

“Kami hadir RSI Aisyiyah,

Muhammadiyah kepribadianku,

Layananku Ibadahku,

Bermisikan s’bagai sarana dakwah.”

Inilah cuplikan lirik lagu mars Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang yang menunjukkan bahwa misi kehadirannya sebagai sarana dakwah berlandaskan nilai-nilai kepribadian Muhammadiyah dan semangat ibadah dalam memberikan pelayanan.

RSI Aisyiyah hadir membawa angin segar bagi masyarakat, khususnya umat muslim di wilayah Malang dan sekitarnya. Peran dan kiprahnya tak perlu diragukan lagi. Karena selain memberikan pelayanan kesehatan, RSI Aisyiyah Malang juga berkontribusi di bidang keagamaan, sosial dan pendidikan dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman serta kemanusiaan.

Meskipun letaknya di kelilingi beberapa rumah sakit besar, namun RSI Aisyiyah selalu berupaya  meyejajarkan kualitas pelayanannya. Bahkan, ia terus tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman hingga menjadi salah satu rumah sakit ternama di kota Malang.

Namun, di balik kesuksesan rumah sakit ini, mungkin belum banyak yang tahu bagaimana jejak sejarah pendiriannya. Ada banyak tantangan dan ujian yang harus dilalui. Bermula dari sebuah asrama sederhana yang awalnya dibangun untuk tempat tinggal sementara pelajar putri dari luar kota. Asrama ini dibangun di atas sebidang tanah seluas 4.180 m2 di Jl. Sulawesi 16 Kota Malang.

Beberapa dekade kemudian, ibu-ibu Aisyiyah merasa prihatin dengan kondisi masyarakat muslim Kota Malang yang belum memiliki layanan kesehatan yang islami. Mereka ingin mempunyai fasilitas layanan kesehatan yang memadai untuk umat islam di Kota Malang. Akhirnya, berbagai upaya dilakukan, mulai dari  mengumpulkan dana melalui program kencleng, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, melakukan konsultasi dan negoisasi ke beberapa dokter, baik di dalam maupun luar kota.

 

RSI Aisyiyah Malang sekitar tahun 1980

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

“Memangnya membikin rumah sakit itu mudah?!” sebuah tanggapan sempat terlontar saat mereka menyampaikan visi tesebut. Namun hal itu tak menyurutkan tekad mereka untuk terus melangkah berjuang demi cita-cita yang mulia. Bersama dengan dr. H. Samsul Islam, seorang dokter sekaligus kader Muhammadiyah yang unggul, visi besar ibu-ibu Aisyiyah ini kemudian menginisiasi dibentuknya sebuah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) berupa layanan kesehatan di Kota Malang dengan di dasari spirit Al-Ma’un  untuk melayani umat.

 

RSI Aisyiyah sekitar tahun 1985.

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

Pada tahun 1986, pemanfaatan asrama Aisyiyah diubah oleh Persyarikatan Muhammadiyah menjadi Balai Kesehatan Muhammadiyah. Balai tersebut memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien. Saat itu dr. H. Samsul Islam  yang  menjadi pimpinan Balai Kesehatan Muhammadiyah periode pertama, yaitu pada tahun 1986 hingga 1991. Beliau adalah sosok kader unggul yang dikenal cerdas, tegas dan militan  dalam menjalankan gagasan tentang kesehatan.

Selain dr. H. Samsul Islam, banyak pula kader dan tokoh yang berperan dan berkontribusi dalam pendirian RSI Aisyiyah tersebut, antara lain: Prof. Dr.dr.Teguh Wahyu Sardjono, DTM & H,M.Sc,Sp.Par(K), Dr.dr.H. Karyono Mintaroem, Sp.PA (K), Dr.dr. Setyawati S.Karyono, M.Kes,  KH. Bedjo Dharmo Laksono, Ibu Hj.Fatimah Bahroedin Djambek. Sedangkan dari kalangan ibu-ibu Aisyiyah, ada Ibu Badriyah, Ibu Asmini, Ibu Suhaji, Ibu Sri Rahayu, Ibu Siti Karinten, Ibu Wajdiyah dan mungkin banyak yang belum tersebutkan nama beliau disini. 

Dengan mengusung motto“ Layananku Ibadahku”, dr. Samsul Islam menanamkan nilai-nilai spiritualitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini mencerminkan konsep yang mendalam, bahwa hakikat  memberikan pelayanan, membantu sesama, menolong orang sakit, memberikan perawatan yang berkualitas, memberikan pengobatan yang terbaik juga merupakan perbuatan mulia dan bernilai ibadah kepada Allah SWT.

Pada tanggal 29 Agustus 1987 mengalir dukungan dari berbagai pihak masyarakat dan  pengurus  Pimpinan Daerah Muhammadiyah  (PDM) Kota Malang, kemudian status Balai Kesehatan ditingkatkan menjadi rumah sakit umum. Peningkatan status RSI Aisyiyah ini diresmikan oleh Sekretaris Wilayah Daerah Malang. Sejak saat itu, setiap tanggal 29 Agustus diperingati sebagai Milad RSI Aisyiyah Malang.

RSI Aisyiyah Malang menjadi salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang kesehatan milik PDM Kota Malang, sedangkan penyelenggaraannya dilaksanakan oleh  Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) yang merupakan perpanjangan tangan dari Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (MKKM) – PDM Kota Malang.

 

Peresmian RSI Aisyiyah Malang oleh menteri dalam negeri,  Bapak H. Rudini

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

Pada tahun 1992, RSI Aisyiyah Malang diresmikan oleh menteri dalam negeri,  Bapak H. Rudini. Pada tahun tersebut sampai tahun 2001 dr.H.Samsul Islam mendapat amanah kembali untuk melanjutkan periode kepemimpinannya. Kiprah beliau di dunia kesehatan menembus hingga wilayah Jawa Timur. Beliau mendapat apresiasi menjadi ketua Majelis Pembina Kesehatan dan Kesejahteraan Muhammadiyah Jawa Timur. Nama beliau semakin populer ketika mengeluarkan ide dasar standarisasi mutu dan kualitas rumah sakit seluruh Jawa Timur.

Pada tanggal 12 Februari 1994, terbit Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: YM.02.04.3.5.00741  yang memberikan ijin tetap penyelenggaraan RSI Aisyiyah Malang. Hal ini menjadikan RSI Aisyiyah semakin memantapkan posisi dan perannya sebagai fasilitas layanan kesehatan di kota Malang.

Peletakan batu pertama, pembangunan RSI Aisyiyah Tahap IV

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

 

Seiring berjalannya waktu, RSI Aisyiyah Malang terus berkembang dan memperluas fasilitas layanan kesehatannya. Rumah sakit melakukan renovasi-renovasi guna meningkatkan standar pelayanannya. Fasilitas seperti unit gawat darurat, ruang operasi, ruang ICU, radiologi dan laboratorium ditambahkan. Setiap periode kepemimpinan RSI Aisyiyah Malang, membuahkan capaian tertentu, mulai dari pengembangan sumber daya insaninya hingga pengembangan sarana prasarana untuk peningkatan kualitas layanan.

Berikut adalah nama direktur RSI Aisyiyah Malang dan tahun periode kepemimpinannya setelah dr. H. Samsul Islam,  yaitu dr. H. Soemadi Abdullah, Sp.B (2001-2005), dr. Siti Sajariah, Sp. P (2005-2007), dr. H. Soeparman Sidik (2007-2014), dr. Hartojo, Sp. PK (K) (2014-2018), dr. Muh. Mansur, M. Kes (2018-2022), dr. Rini Krisnawati, M. Kes, FisQua (2022-sekarang)

Sebagai Amal Usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan (AUMKES), RSI Aisyiyah memiliki peran yang sangat penting serta memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan Muhammadiyah. Disamping memberikan layanan kesehatan, rumah sakit juga aktif melakukan kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian terhadap umat dan warga bangsa. Hal ini diwujudkan melalui berbagai macam program kegiatan yang bersifat internal maupun eksternal.

Di bidang pendidikan, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, RSI Aisyiyah Malang memiliki program penyuluhan kesehatan yang disampaikan secara offline  dan online. Secara online melalui program “NgoPi” (Ngobrol Pintar) yang  disiarkan live melalui media sosial instagram. Selain itu, untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sumber daya insaninya, RSI  Aisyiyah sering mengadakan diklat, baik inhouse training maupun ekshouse training bagi karyawan, memberikan beasiswa pendidikan lanjutan dan membuka kesempatan bagi karyawan yang ingin melakukan penelitian.

Di bidang kesehatan, rumah sakit ini sering mengadakan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk masyarakat. Kemudian juga bekerjasama dengan seluruh TK Aiyiyah Busthanul Athfal (ABA) dan Panti Asuhan se-Kota Malang untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis setiap pekan sekali. Selain itu, RSI Aisyiyah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, asuransi dan perusahaan untuk memfasilitasi layanan kesehatan masyarakat. Rumah sakit juga mengadakan operasi bibir sumbing gratis. Sedangkan untuk internal, rumah sakit memiliki program skreening pemeriksaan kesehatan berkala untuk karyawan dan pemberian suplemen makanan untuk unit tertentu.

Di bidang keagamaan, RSI Aisyiyah bekerjasama dengan pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah yang secara rutin memberikan kajian-kajian ke warga daerah binaan. Kegiatan ini dilakukan oleh tim citra dakwah RSI Aisyiyah Malang yang kompeten. Saat ini, rumah sakit juga memanfaatkan media sosial untuk berdakwah. Melalui kajian rutin live streaming yang diadakan setiap hari senin dan kamis yang disiarkan langsung dari Masjid Al Furqon RSI Aisyiyah Malang.

 Selain kajian, tim citra dakwah RSI Aisyiyah Malang memberikan pelayanan bimbingan rohani secara berkala untuk memberikan support dan mengajak doa bersama bagi pasien muslim. Untuk pasien non-muslim,  ada alur khusus untuk mendapatkan layanan kerohanian sesuai dengan agama atau keyakinannya.

Kunjungan tim citra dakwah untuk bimbingan rohani

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

Untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa karyawan, RSI Aisyiyah melakukan program pembinaan tematik yang wajib dihadiri setiap satu bulan sekali, ada tema tauhid, tata cara bersuci, tata cara sholat sesuai sunnah. Ada juga program tahsin belajar membaca Al-Quran, dan program pemberian reward berupa umroh bagi karyawan terpilih

Di bidang sosial, RSI Aiyiyah Malang aktif mengadakan program bakti sosial untuk masyarakat sekitar di wilayah Malang Raya, mengadakan serta santunan ke berbagai panti asuhan, santunan anak yatim, piatu, janda, dan fakir miskin di lingkungan sekitar.

 

Bakti sosial RSI Aisyiyah Malang di Desa Wagir

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

Di bidang kemanusiaan, RSI Aisyiyah Malang aktif terlibat dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Rumah sakit ini memprakarsai diklat MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) angkatan pertama di Malang Raya. MDMC yang telah terbentuk dari relawan bencana sejak tsunami Aceh ini, hingga kini tetap aktif  berkontribusi bila ada bencana. Seperti saat gempa Yogyakarta, erupsi Gunung Kelud, gempa Palu, erupsi Gunung Semeru dan sebagainya.

Ketika masa pandemi COVID-19, RSI Aisyiyah Malang menjadi rumah sakit rujukan pasien COVID-19. Pada tanggal 31 Juli 2022, rumah sakit ini menerima penghargaan MPKU Award Jatim dalam acara rakerwil MPKU PWM Jatim. RSI Aisyiyah Malang diakui sebagai rumah sakit terpercaya dalam memberikan pelayanan pasien COVID-19.

Tahun demi tahun, RSI Aisyiyah semakin berkembang. Rumah sakit ini terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya. Pada bulan Oktober 2022, RSI Aisyiyah Malang berhasil meraih capaian lulus Standar Akreditasi Kemenkes (STARKES)  RI dengan predikat kelulusan Paripurna bintang lima.

 

 

Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit.

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

 

Saat ini, RSI Aisyiyah Malang memiliki fasilitas layanan kesehatan berupa layanan rawat inap dan rawat jalan. Layanan rawat inap yang tersedia mulai kelas 1, 2, 3, VIP dan VVIP.  Gedung RSI Aisyiyah lama terdiri dari tiga lantai, sedangkan gedung baru terdiri dari tujuh lantai. Lima lantai yang di fungsikan untuk rawat inap tersebut masing-masing memiliki spesialisasi pelayanan khusus. Mulai dari ruang kemoterapi  di lantai satu hingga ruang cathlab dan ruang hemodialisa di lantai lima. Sebagai rumah sakit yang islami, RSI Aisyiyah mengatur penempatan pasien rawat inap berdasar gendernya.

 

Gedung rawat inap RSI Aisyiyah Malang

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

 

Untuk layanan rawat jalan, rumah sakit ini memiliki layanan poliklinik rawat jalan berupa poli umum dan spesialis antara lain; Anak, KIA, bedah umum, bedah digestif, bedah syaraf, bedah plastik, bedah toraks kardiovaskular, fisioterapi, gigi, jantung, kandungan dan kebidanan, kulit dan kelamin, mata, othopedi, paru, penyakit dalam, syaraf, THT, Urologi, Rehab Medik, kedokteran jiwa,  terapi BIO-E, gizi, akupuntur, radio intervensi dan threatmill. RSI Aisyiyah Malang juga memliki layanan telemedicine untuk masyarakat yang ingin berkonsultasi dengan dokter spesialis secara online.

Di era serba online ini, kerjasama RSI Aisyiyah dengan BPJS memberikan manfaat dan kemudahan pelayanan kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN. Selain itu, ada layanan Mobile JKN corner untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan layanan mobile JKN. RSI Aisyiyah terpilih mewakili Kota Malang sebagai rumah sakit percontohan dari implementasi aplikasi antrian online terintegrasi M-JKN.  Pada tanggal 12 Januari 2023, rumah sakit ini memperoleh reward dari BPJS Kesehatan Pusat atas komitmennya dalam implementasi integrasi Sistem Antrian Online dan Integrasi Sistem Klaim.

Pada tanggal 29 Agustus kemarin, RSI Aisyiyah baru saja memeringati miladnya yang ke-36 dengan mengangkat tema, “Bersinergi, Berinovasi dan Berdakwah”. Dalam milad kali ini, beberapa acara digelar untuk menyemarakkan, antara lain: lomba video antar sekolah, donor darah, seminar dan workshop, pemeriksaan kesehatan spesial milad, lomba kaizen antar unit, penyuluhan, konsultasi kesehatan gratis, pembagian sayur gratis serta doorprize pada pengunjung di WGP (Warung Gratis Perharsia). Kegiatan penyuluhan kesehatan ini berkolaborasi dengan PERHARSIA (Persatuan Persaudaraan KBIH RSI Aisyiyah).

Tanggal 4 November 2023 mendatang, RSI Aisyiyah Malang akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Rumah Sakit  Muhammadiyah & Aisyiyah (PORRSMA) X Jawa Timur. Event besar ini akan mempertandingkan beberapa cabang olahraga seperti, bulu tangkis, bola volly, tenis meja, tenis lapangan, futsal, dan catur. Pelaksanaan kegiatan PORRSMA ini di motori oleh Ikatan Karyawan Kesehatan Muhammadiyah (IKKM) Jawa Timur. Semoga acara tersebut berjalan lancar dan sukses, menjadikan nama RSI Aisyiyah semakin dikenal oleh seluruh masyarakat.

IKKM komisariat RSI Aisyiyah Malang yang sempat vakum selama beberapa periode, kini di aktifkan kembali atas inisiatif dr. Rini Krisnawati, M. Kes, FisQua selaku direktur RSI Aisyiyah Malang. Selain itu, beliau juga menginisiasi dilaksanakannya Baitul Arqam pejabat struktural AUMKes PDM Kota Malang pertama kalinya, dengan mengusung tema “Meneguhkan Ideologi dan Revitalisasi Etos Kerja Karyawan”.

 

Kegiatan Baitul Arqam pejabat struktural AUMKes PDM Kota Malang

(Sumber: Dokumentasi RSI Aisyiyah Malang)

 Demikianlah narasi tentang sejarah dan kiprah RSI Aisyiyah Malang. Berawal dari sebuah asrama sederhana hingga menjadi rumah sakit ternama dan paripurna merupakan perjalanan yang sangat panjang dan penuh perjuangan. Kehadiran RSI Aisyiyah Malang yang eksis sampai saat ini adalah bukti nyata ketekunan, kegigihan, semangat jihad, dan komitmen dari para pendirinya. Capaian, prestasi dan kemajuan yang telah diraih  RSI Aisyiyah juga merupakan buah dari doa dan support masyarakat serta sinergi semua civitas hospitalia, termasuk pemilik, pendiri dan penyelenggara rumah sakit.

Mengenang perjuangan para pendiri RSI Aisyiyah Malang yang inspiratif ini patut kita teladani. Tidak hanya sekedar membangun lembaga kesehatan yang berkualitas, namun juga menjunjung nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Mereka semua telah memberikan sumbangsih yang besar bagi masyarakat di bidang kesehatan.

Banyak pelajaran dan keteladanan yang dapat kita ambil dari mereka, tentang pentingnya niat, tekad, kesungguhan, komitmen, kerja keras, serta semangat juang yang tinggi dalam meraih cita-cita. Dan tentu saja semua itu harus diiringi dengan menguatkan nilai-nilai keimanan  dan niat ibadah sebagai kunci memperoleh ridho Allah SWT. Karena dengan itu semua, insyaallah kita dapat merubah hal yang sederhana menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi umat di kemudian hari. “Man jadda wajada,” barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil.

Semoga narasi ini dapat menginspirasi kita untuk mengoptimalkan peran dimanapun kita berada dan semoga dapat menjadi motivasi untuk berkontribusi nyata demi kemajuan Muhammadiyah.

Penulis:  Nur Annisa Immaduddin, S.Kep.,Ns.

Perawat dan kader PRA RSI Aisyiyah Malang.