RSI Aisyiyah Bekali Ojol dan Sopir Ambulans dengan Keterampilan Menyelamatkan Nyawa

Malang – Apa jadinya jika ada orang tiba-tiba mengalami henti jantung di jalan, sementara pertolongan medis belum tiba? Situasi darurat inilah yang mendorong RSI Aisyiyah Malang untuk menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Malang Creative Center (MCC), Ahad (24/8).

Pelatihan ini menjadi salah satu rangkaian acara peringatan Milad ke-38 RSI Aisyiyah, dengan peserta khusus dari kalangan pengemudi ambulans dan ojek online. Mereka adalah pihak yang sering kali pertama kali hadir di lokasi ketika kondisi darurat terjadi.

Menurut Ketua Pelaksana Milad ke-38, dr. Malika Muchsin, kemampuan memberikan bantuan hidup dasar sangat penting, terutama ketika henti jantung bisa menyerang siapa saja, kapan saja.“Tidak jarang masyarakat kita mendapati orang yang mendadak pingsan di jalan. Dengan pelatihan ini, para pengemudi memiliki bekal untuk melakukan tindakan penyelamatan sebelum pasien dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Dalam sesi pelatihan, para peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga belajar praktik langsung melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan bantuan napas dengan menggunakan manekin khusus. Mereka juga diberikan panduan langkah-langkah darurat, termasuk menghubungi rumah sakit, ambulans, hingga aparat kepolisian agar pertolongan lebih cepat dan terkoordinasi.

Kegiatan ini dipandu oleh tim medis RSI Aisyiyah, yakni dr. Erlan Anugrah Pratama dan dr. Dedy Arifianto MMRS, serta perawat berpengalaman yang sehari-hari menangani kasus kegawatdaruratan, yang diawali dengan pemaparan materi oleh dr. Wibowo Artho Sutrisno Sp.An-TI.

Ke depan, RSI Aisyiyah Malang berencana menjadikan pelatihan ini sebagai program rutin bulanan yang terbuka untuk masyarakat umum. Harapannya, semakin banyak orang yang memiliki keterampilan BHD sehingga angka keselamatan pasien pada kasus henti jantung bisa meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.