Nur Annisa Immaduddin, S.Kep, Ns, merupakan salah satu perawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang, menorehkan prestasi menulis artikel yang diadakan Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah.
Menurut Annisa –begitu Nur Annisa Immaduddin-disapa menjelaskan bahwa karya tulisan miliknya yang diterbitkan tabloidmatahati.com edisi 28 Oktober 2023 dengan judul Dari Asrama Sederhana Menjadi RS Ternama dan Paripurna ditetapkan dewan juri sebagai juara satu peraih Fachroddin Award2023.
“Alhamdulillah segala puji syukur hanya pada Allah atas nikmat juara juara satu Fachroddin Award ini. Sebab tulisan dari para peserta lain menurut saya juga bagus-bagus. Atas nikmat ini saya merasa, bersyukur, dan bahagia atas izin Allah menerima penghargaan terbaik kali ini. Saya juga bersyukur meskipun langkah saya masih kecil dalam dunia literasi ternyata mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari para dewan juri. Saya juga bangga menjadi bagian dari RSI Aisyiyah Malang yang senantiasa mengutamakan nilai-nilai ibadah dalam menjalankan kiprahnya dan berusaha untuk tetap eksis memberikan pelayanan terbaiknya di bidang kesehatan,” ujar Annisa.
Menurut Annisa saat penganugerahan juara satu Fachroddin Award (28/11) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, dirinya terkenang figur tokoh Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang Pers dan salah satu pahlawan nasional yaitu H. Fachrodin.
Karya Annisa yang terpilih juara adalah tulisan feature dengan judul Dari Asrama Sederhana Menjadi RS Ternama dan Paripurna. Tulisan tersebut terinspirasi bagaimana perkembangan awal RSI Aisyiyah Malang dalam berkiprah di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang kesehatan. Bagaimana perjuangan para pendiri awal RSI Aisyiyah Malang menggagas rumah sakit di Kota Malang dengan spirit Al-Maa’un seperti pendiri Muhammadiyah.
Sekedar informasi, sebelumnya Annisa beberapa kali menjadi juara lomba menulis. Diantaranya menulis inspirasi JKN yang diselenggarakan oleh BPJS dalam rangka HUT ke-55. Pada saat itu dirinya meraih juara dua dengan tulisan berjudul Ketika Speech Delay, Jangan Delay Juga Terapinya. Bahkan, anaknya saat bersamaan meraih juara tiga di event yang sama.
Nah, lanjut Annisa dari beberapa prestasi tersebut dirinya mulai termotivasi menulis hingga seluruh anggota keluarga juga gemar menulis dan berprestasi. Termasuk Insyaallah kalau ada event akan saya coba ikut lagi. Menang atau kalah itu rezeki yang terbaik dari Allah.
“Saya ingin terus berkarya, menulis dan menulis dengan harapan bisa memberikan manfaat bagi pembaca. Saya terinspirasi dari qoute kedua sosok hebat. Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis kata Imam Al-Ghazali. Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak kata Ali bin Abi Thalib. Insyaallah kalau ada event akan saya coba ikut lagi, menang urusan Allah,” tandas Annisa.
Terakhir Annisa berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukungnya. Tanpa jasa mereka semua tentu tidak akan bisa mencapai pada posisi tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih atas doa dan supportnya sehingga saya bisa meraih penghargaan kali ini, juga rekan-rekan di RSI Aisyiyah Malang, keluarga saya dan teman-teman semua. Sebenarnya yang hebat dan yang patut mendapatkan penghargaan ini adalah para pelopor/pejuang berdirinya RSIA, civitas hospitalia, pemilik, para pimpinan, dan penyelenggara RSIA, termasuk rekan-rekan semuanya yang telah bergerak dan menggerakkan kiprahnya untuk kemajuan Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang, saya hanya menuliskannya saja,” pungkas Annisa.
by : TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG
Tulisan Annisa terbit edisi epaper di tabloidmatahati.com edisi 29 Oktober 2023 ini dinilai juri layak sebagai juara satu Fachroddin Award.
Leave a Reply