RSI Aisyiyah Gelar Penyuluhan Deteksi Dini Gangguan Ginjal Pada Anak

MALANG KOTA – Peringati Hari Ginjal Sedunia, yang jatuh pada hari Kamis tiap pekan kedua di bulan Maret, Rumah Sakit Islam Aisyiyah (RSIA) Kota Malang gelar penyuluhan Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Ginjal Pada Anak Kamis (20/3) sore.

Bertempat di Lobby RSIA, penyuluhan ini juga meresmikan fasilitas hemodialisis atau cuci darah untuk anak guna menunjang layanan terbaik bagi anak dengan ganguan ginjal.

Dr. dr. Astrid Kristina Kardani, M.Biomed, Sp.A, Subsp.Nefro(K), Konsultan Nefrologi Anak di RSI Aisyiyah menjelaskan terkait penyuluhan deteksi dini gangguan ginjal pada anak.

“Saya bersama dokter spesialis anak yang lain, yaitu dr. Aminingrum, dr. Melani dan dr. Astri mengadakan penyuluhan ini pada lebih kurang 40 pasien anak bersama orang tua guna meningkatkan kesadaran dini pentingnya deteksi penyakit ginjal pada anak,” ujar Astrid.

Ia juga menambahkan bahwa penyuluhan ini befokus pada deteksi dini bagi anak.

“Secara trend di seluruh dunia memang angka gangguan ginjal pada anak memang naik, hal tersebut juga dipengaruhi diagnostik yang lebih bagus dan maju sehingga bisa dideteksi lebih awal, selain itu juga masyarakat lebih sadar tentang pentingnya pemeriksaan pada anak jika ada keluhan atau ciri gangguan ginjal yang muncul seperti bengkak dan perubahan warna urin” ujar Astrid.

Selain itu ia juga meluruskan terkait presepsi yang beredar di masyarakat tentang gangguan ginjal pada anak.

“Sebenarnya kalau untuk kasus gangguan ginjal pada anak itu penyebab terbesar adalah adanya kelainan bawaan, seperti ginjal yang tidak berkembang, kista pada ginjal, kelainan anatomi pada saluran kemih diikuti adanya radang pada ginjal (glomerulonefritis) yang disebabkan oleh infeksi dan penyakit autoimun serta infeksi salurah kemih ,”ujar Astrid.

Ia juga menjelaskan bahwa faktor lain seperti asupan makanan merupakan faktor penyebab gangguan ginjal namun bukan faktor utama.

“Saya punya istilah hindari makanan dan minuman yang mengandung 4P, yakni pemanis, pengawet, pewarna, dan perasa buatan yang mana jika dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa diimbangi minum yang cukup memang dapat memicu kerusakan ginjal. Hal ini juga bisa menjadi faktor risiko obesitas dan hipertensi pada anak yang nantinya akan mengarah pada gangguan ginjal”.

Astrid juga membagi tips menjaga kesehatan ginjal pada anak, antara lain dengan GAMIRU (gerakan ayo minum air putih) yang cukup sesuai berat badan anak, batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, tinggi garam dan produk olahan, jaga berat badan anak seideal mungkin serta lakukan skrining untuk deteksi dini adanya kelainan ginjal.

” Orangtua itu bisa mendeteksi secara dini putra-putrinya apakah ada gangguan ginjal lewat cek tekanan darah dan cek urin,” ujar Astrid.

Astrid juga menambahkan bahwa pasien dengan gangguan ginjal harus melakukan kontrol rutin.

“Jadi untuk semua pasien kita ada 4 program, yakni rajin minum obat, rutin kontrol, pola hidup sehat dan segera periksa ke dokter jika ada gangguan atau keluhan yang muncul. DI RSI Aisyiyah Malang juga sudah menyediakan layanan kesehatan ginjal anak secara lengkap, mulai dari deteksi dini atau skrining, diagnosis, terapi hingga hemodialisis atau cuci darah pada anak,” pungkas Astrid. (wb4/adn)

Artikel ini pertama kali diterbitkan di Radar Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published.

four + five =