MALANG-RSI Aisyiyah Kota Malang mempunyai program sepekan sekali bertajuk “Ngopi” Ngobrol Pintar di sesi Live Instagram. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik atas bahaya penyakit yang selama ini jarang diketahui publik. Salah satunya Glaukoma.
Pada Ngopi (1/4/2021) menghadirkan nara sumber dr. Sony Agung Santoso, Sp.M (k). Publik dianggap perlu untuk memahami dengan baik apa itu glaucoma sehingga dapat mencegahnya sejak awal. Lalu, apa itu sebenarnya glaukoma? Menurut dr. Sony, bahwa Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata. Penyakit ini merupakan penyebab utama kebutaan permanen di dunia.
“Glaukoma sendiri dapat bersifat akut ataupun kronis. Glaukoma kronis dan akut sama-sama dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dan didiagnosa dengan benar. Sebab jika sudah mengalami kebutaan maka penglihatan tidak akan bisa kembali seperti sediakala,” ujarnya.
Di tengah sesi, dokter spesialis mata ini memaparkan risiko terjadinya glaukoma pada seseorang di antaranya, berusia lebih dari 40 tahun, adanya riwayat glaukoma pada keluarga, dan kelainan refraksi pada mata. Melihat gejala glaukoma yang sedikit, sangat penting untuk pemeriksaan secara dini melalui skrining minimal setiap satu sampai dua tahun pada kelompok usia 40 tahun ke atas.
Prinsip pengobatan glaukoma adalah untuk mencegah kebutaan dan memperlambat progresi penyakit dengan menurunkan tekanan bola mata dengan penggunaan obat ataupun tindakan pembedahan. Karena di Indonesia sendiri penderita glaukoma menjadi penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak.
“Harapannya dalam acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat luas akan bahaya penyakit glaukoma, sehingga dapat mengoptimalkan pencegahan kebutaan akibat glaukoma,” harap Sony di akhir sesi. (humas RSIA Malang)
Leave a Reply