Ngopi RSI Aisyiyah Malang, Peringati Hari Gizi Nasional Bahas Protein Hewani

MALANG – Program bermanfaat RSI Asiyiyah Kota Malang (RSIA) NgoPi (Ngobrol Pintar) kali ini dilakukan secara live instagram pada (27/1). RSI Aisyiyah Malang dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional mengundang Ahli Gizi RSI Aisyiyah Malang, Tiur Masitorini, A.Md.Gz Ahli Gizi RSI Aisyiyah Malang.

Papar Tiur, stunting mengutip dari WHO adalah gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang menyebabkan tinggi badan pendek. Ciri-ciri anak penderita stunting yaitu tinggi badan dan berat badan lebih kecil daripada rata-rata anak pada umumnya. Anak yang mengalami stunting bisa diketahui selain dari tinggi dan berat badan kurang juga pada tubuh yang rentan mengalami gangguan kesehatan, kurang aktif, dan cenderung lebih lemah.

Sambung Tiur, menekankan pada perlunya memenuhi 1000 hari gizi pertama anak sejak dalam kandungan hingga usia mencapai dua tahun. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan protein hewani yang menjadi topik pembahasan. Protein hewani sangat efektif mencegah stunting karena mengandung asam amino, mineral, vitamin yang sangat lengkap dibanding protein nabati. Selain itu juga memiliki zat gizi mikro dan makro yang sulit ditemui di protein nabati dan kandungan anti nutrientnya rendah. Protein hewani bisa didapatkan dari daging, ikan-ikanan, telur, dan susu yang mudah ditemui di sekitar kita.

“Hari gizi nasional diperingati setiap 25 Januari dan menjadi sebuah momentum untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap gizi seimbang untuk meningkatkan kualitas hidup” Ujar Tiur yang sudah 25 tahun berkecimpung di bidang ilmu gizi.

Proses terjadinya stunting juga disebabkan dengan yang disebut Tiur seperti lingkaran proses. Masyarakat kita yang terkena stunting disebabkan banyak faktor seperti dari ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan. Kurangnya ekonomi menyebabkan sulitnya memenuhi gizi seimbang. Selain itu juga pendidikan yang kurang bagi remaja putri-ibu hamil tentang pentingnya pemberian MP-ASI yang dianjurkan. Terkahir karena kebudayaan yang masih menganggap larangan-larangan (mitos) untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu.

Tiur juga menyebutkan dampak jangka pendek dan panjang ketika anak mengalami stunting. Jangka pendeknya anak akan mengalmi hambatan pertumbuhan, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan turunnya kognitif. Sedangkan jangka panjang adalah mudah terkena penyakit degenaratif seperti obesitas, hipertensi, dan jantung koroner.

Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah lahirnya anak stunting bisa dilakukan dalam beberapa cara. Pertama adalah konsultasi ebelum menikah bisa konsultasi gizi lebih dahulu mengenai gizi makan seimbang agar menghindari anemia (kekurangan darah) yang bisa menimbulkan resiko stunting pada calon bayi. Selanjutnya adalah dengan rutin memantau pertumbuhan bayi di fasilitas kesehatan seperti Posyandu atau rumah sakit.

Tiur juga membagikan beberapa tips bagi buah hati yang sulit makan. Pertama berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering. Kedua bisa membuat jadwal makan teratur. Ketiga sajikan makanan dengan kreasi yang unik dan lebih menarik anak. Keempat hindari pemberian minum di tengah makan. Kelima Perkenalkan variasi makanan baru secara perlahan. (Ria-Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

14 − ten =