NgoPi RSI Aisyiyah Malang, Periode Emas Penanganan Stroke

 

MALANG – RSI Asiyiyah Kota Malang (RSIA) live show kembali dengan agenda NgoPi (Ngobrol Pintar) pada (20/1) di pembuka tahun. Mengundang doketer spesialis neurologi, dr. Yanies Prasetyaning D., Sp. N dengan moderator dr.Putri Purnamasari H, dam master of ceremony oleh Radio Dakwah Islamiah Malang  membahas periode emas penanganan stroke (golden period). Mengambil tema ini dikarenakan pasien stroke mulai banyak di RSI Aisyiyah Malang.

Stroke secara umum, dijelaskan oleh Dokter Yanies, adalah kerusakan otak yang disebabkan pembuluh darah/vaskuler yang tersumbat atau pecah dan menimbulkan gejala menetap lebih dari 1×24 jam. Dokter Yanies menyebutkan penyakit stroke bisa menyebabkan kematian atau kecacatan permanen. Perlu diketahui juga penyakit stroke juga lebih rentan menyerang kembali pasien stroke yang sudah sembuh sehingg perlu rutin melakukan kontrol.

Beberapa gejala stroke yang perlu diwaspadai antara lain seperti kebas (kesemutan), kehilangan kendali sebagian tubuh (wajah, tangan kaki), memory loss, nyeri kepala, dan kehilangan keseimbangan tubuh secara mendadak. Menurut Dokter Yanies penting sekali mengenali gejala tersebut karena berhubungan dengan kecepatan penanganan yang bisa didapatkan.

Sambung Dokter Yanies, dengan mengenal gejala-gejala tersebut maka pasien atau orang terdekat bisa mengupayakan yang disebut periode emas (golden period) penanganan stroke. Apa itu periode emas penanganan stroke? Dokter Yanies menjelaskan bahwa itu adalah waktu-waktu baik melakukan penanganan dalam rentang 3 sampai 4,5 jam karena terbukti menunjukkan hasil yang terbaik. Pasien dengan gejala stroke sebisa mungkin mendapatkan penanganan dari rumah sakit dalam rentang waktu tersebut. Dokter Yanies menyarankan untuk segara membawa ke fasilitas kesehatan terdekat atau lebih baik ke rumah sakit yang sudah memiliki fasilitas CT Scan seperti RSI Aisyiyah Malang.

Menjadi penting untuk aware kepada penyakit stroke, menurut data global menyebutkan setiap 6 detik ada satu pasien yang terkena stroke sehingga meninggal atau cacat karena penanganan yang terlambat. Faktor tersebut disebabkan karena kurangnya edukasi atau meremehkan gejala-gejala sementara yang sudah muncul.

Selain itu Dokter Yanies juga menyebutkan beberapa faktor pemicu resiko stroke. Faktor tersebut seperti usia, penyakit diderita (kolestrol, diabetes, hipertensi, jantung), dan pola hidup tidak sehat (merokok dan konsumsi alkohol). Penyakit stroke memang lebih rentan kepada usia tua tetapi tidak menutup kemungkinan bagi usia menengah ke bawah untuk mengalaminya.

“Stroke itu penyakit mematikan yang bisa disembuhkan asalkan penanganan tepat. Intinya segera lakukan tindakan jika sudah ada tanda-tanda stroke” tegas kembali Dokter Yanies. (humas)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

five × 3 =