Ngopi RSI Aisyiyah Malang Bahas Pembesaran Prostat

MALANG-Ngopi RSI Aisyiyah Malang mengupas pembesaran prostat yang terjadi pada laki-laki lanjut usia diatas 50 tahun. Dengan mengundang narasumber dr. Medianto, Sp.U dokter spesialis Urologi, dan didukung RDI melalui live di instagram.

 

Pembesaran prostat biasanya terjadi pada peningkatan terkait usia yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil. Hal ini biasanya terjadi pada laki-laki di usia lanjut rata-rata pada usia diatas 50 tahun. Pembesaran prostat biasanya jinak, jika ganas disebut kanker prostat.

 

  1. Medianto menjelaskan jika dampak dari pembesaran prostat dapat berpengaruh pada lemahnya aliran urine. “Pada kondisi ini, aliran urine bisa menjadi lemah, atau tersendat. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi, batu kandung kemih, dan penurunan fungsi ginjal. Jika terasa ada gangguan selama buang air kecil maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

 

Ada beberapa gejala yang muncul ketika terjadi pembesaran prostat, seperti aliran air seni lemah, buang air kecil yang berlebihan di malam hari, kandung kemih terasa belum kosong, keinginan buang air kecil dan kebocoran, sering buang air kecil atau tetesan setelah buang air kecil.

  1. Medianto berpesan untuk menghindari resiko pembesaran prostat dengan menjaga berat badan. “Dengan menjaga berat badan, mengkonsumsi makanan berserat dan sayur akan mengurangi resiko pembesaran prostat. Mengingat pembesaran prostat ini bisa terjadi di usia berapapun namun lebih sering di alami oleh pria lanjut usia, tegasnya (humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

16 − thirteen =